Jalan-jalan dengan anak

Ada 3 kategori anak dalam hal jalan-jalan di kamus saya : anak bayi, anak balita dan anak besar (start from 6 yo to teens). Diantara ketiga grup anak itu justru anak balita yang perlu perhatian ekstra. kenapa? 

karena anak bayi (under 6 months) masih blum gratakan bergerak dan umumnya hanya menyusu, lebih mudah lagi kalau menyusu ASI. Pengalaman saya travelling dengan bayi, yang paling penting diperhatikan 'hanya' kebersihan dan asupan makanan. Rata-rata bayi akan travelling digendong atau dalam kereta dorongnya. 

sementara anak besar sudah lebih mudah diberi pengertian dan bekerja sama. Mereka rata-rata paham instruksi dan lebih bisa diandalkan. Anak 6 tahun yang kurang mandiri, masih akan saya masukkan kategori balita sih... Kelompok ini bisa makan segalanya (dengan catatan tidak ada pantangan/alergi), bisa jalan kaki cukup jauh, punya cadangan energi dan bisa diajak fleksibel, tentu dengan diberi pengertian.

Nah, kalau balita hampir tidak keduanya. Balita belia (include batita, dari 7 bulan) semua serba nanggung. Orang tua harus benar-benar mengerti karakter dan cara memberi kenyamanan terhadap si anak. tidak hanya kebersihan dan makanan, faktor keamanan justru lebih mengkhawatirkan. Anak kelompok ini belum mengenal takut maupun konsep bahaya dengan jelas. Saya pribadi biasanya melakukan beberapa persiapan ini saat travelling :
1. Bawa kereta dorong - wajib
2. Persiapkan tas dengan seksama disesuaikan dengan agenda dan durasi perjalanan.
3. Wajib bawa ekstra : baju, diaper, makanan-minuman, handuk kecil, air botol, hand sanitizer, tisu. 
4. Comforter (bukan empeng). Lebih kepada suatu item yang bisa menenangkan anak, sangat berjasa ketika anak mulai rewel sementara perjalanan masih jauh, apakah itu boneka, mainan favorit, kertas dan crayon, sampai portable player.

Selain itu, agenda perjalanan dibuat sedemikian rupa sehingga bisa fleksibel. Dicari tempat-tempat yang resiko keamanannya lebih sedikit dan akses untuk faktor emergency mudah. Anak-anak sebenernya belum paham benar bahwa dirinya jadi turis. Jadi ada anak-anak tertentu yang tidak tau perlunya foto-foto, pentingnya pergi ke objek wisata, dsb. Jadi, sisipkan dalam agenda tempat maupun kegiatan yang berorientasi kepada kesukaan anak, minimal mampir di taman bermain. 

Anak, dalam usia berapa pun, harus selalu didampingi dewasa. ratio 1:1 wajib diusahakan untuk bayi dan balita. Kalau tidak bisa (misalnya orangtua dengan anak 3 atau 4), pastikan dengan jelas siapa penanggung jawabnya. misalnya ayah 'incharge' dengan 2 anak tertentu dan ibu dengan 2 yang lainnya. Selama perjalanan, walaupun masing2 anak bisa dengan siapapun, namun orangtua bisa berbagi fokus untuk memastikan keperluan anak dalam tanggungannya. ratio 3:1 untuk anak kelompok besar bisa dilakukan tapi tidak disarankan. 
Pastikan anak selalu berpegangan terutama di keramaian. Di tempat yang sedikit longgar, pastikan anak berada dalam jarak dekat. 

Demi keselamatan seorang anak, saya sanggup untuk mengorbankan kesenangan anak yang lain. Namun, untuk mencegah itu semua, sebelum pergi saya akan memberi tahu secara garis besar dalam bahasa mereka, apa yang akan kita lakukan dan harapan saya atas mereka. 

Jalan-jalan dengan anak kecil memang sepertinya cukup merepotkan. Tapi semangat kekeluargaan dan kebersamaan akan mengalahkan itu semua. Perencanaan dan persiapan yang baik menjamin kenyamanan semua, termasuk para dewasa. 

  

 


Comments

Popular posts from this blog

Mendarat di Bandara Luar Negeri Tanpa Bingung

Aturan Imigrasi Thailand Untuk Long Term Stay

Mall di Jakarta : Pejaten Village