Posts

Free Visa ke Korea Limited Time

Image
Kabar gembira untuk warga Indonesia yang ingin melancong ke Korea Selatan. Salah satu imbas dari penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2018 yang akan diadakan di Pyeongchang (sekitar 3 jam bermobil dari Seoul ke arah timur), adalah usaha pemerintah setempat untuk meningkatkan pariwisata.  Salah satu program yang ditawarkan adalah bebas visa bagi pemegang paspor Indonesia, Filipina dan Vietnam untuk pelesir ke Korsel jika mendarat di bandara YangYang yang terletak di propinsi Gangwon (yang jauh lebih dekat ke Pyeongchang dibandingkan bandara Incheon). Bandara yang paling dekat ke perbatasan Korea Utara ini sebelumnya digunakan untuk melayani rute regional, domestik terutama untuk pesawat pribadi/carteran. Mungkin itu juga sebabnya, meskipun bandara ini dibuka untuk umum, namun wacana bebas visa berlaku jika wisatawan datang dalam bentuk tour group.  Rapat persiapan olimpiade dan peningkatan pariwisata kawasan tersebut dihadiri wakil perdana menteri Kim Dong Yeong di

Mengurus SIM tanpa simsalabim

Image
Walaupun kota Perth dilengkapi dengan jaringan transportasi publik yang lengkap, mulai dari bis (berbayar dan gratis), kereta, taksi hingga kapal ferry, memiliki mobil pribadi merupakan suatu keharusan. Sebab masih banyak suburb yang hanya bisa dijangkau oleh bis, yang frekuensinya jarang. Belum lagi area-area cakep yang memang hanya bisa dijangkau oleh kendaraan pribadi. Membeli mobil di Perth tidak sulit, yang secondhand juga harganya banyak yang terjangkau/lebih murah dibandingkan di Indonesia. Namun pe-er besar sesungguhnya terletak pada dokumen yang melegalkan kita mengemudi: SIM.  Bagi turis, dibolehkan menggunakan SIM dari negara asal untuk menyewa mobil dan menjelajah Australia. Namun bagi pendatang yang tinggal di sini, aturan tersebut hanya berlaku dalam jangka waktu pendek dan harus segera memiliki SIM lokal. Selain sebagai surat ijin mengemudi yang sah di wilayah Perth/WA dan Australia, SIM juga digunakan sebagai bukti identitas karena Australia tidak memiliki sistem KT

Hello Perth!

Akhirnya kembali juga kami ke Perth, ibukota Australia Barat yang secara geografis tentunya lebih dekat ke Jakarta dibandingkan rumah kami sebelumnya, Geoje. Buat yang belum tahu, keluarga kami sempat tinggal di Perth sebelum cuss ke London. Nggak lama sih, mungkin kalau di total hanya setahun lebih dikit. Saat itu kami ke Perth dengan 3 balita. Jasmine bahkan belum lagi 5 tahun usianya. Jadi cukup terbayang ya betapa berbedanya pindahan ke Perth ver. 2.0 ini. Pertama, anak-anak sudah lebih besar yang berarti lebih mandiri. Nggak ada yang pake popok, belum jalan dan netek (!). Kedua, belum sebulan tiba, saya sudah resmi memegang SIM lokal. Percayalah, ini sangat melegakan. Ketiga, dan bukan terakhir, tapi jelas signifikan, Perth berubah. Yes, berubah ke arah yang lebih mendukung jiwa anak Jakarta saya. Bayangkan saat pindahan ke Perth ver.1.0, tidak ada pertokoan yang buka di hari Minggu. tepatnya, pertokoan beroperasi sama dengan jam kerja orang ngantor! Jadi kalau kantor tutup

TIPS : Road Trip

Image
Road trip pada dasarnya adalah perjalanan berjam-jam di darat. Ada perhentian sementara, ada tempat-tempat yang disinggahi, bahkan kadang tidak ada tujuan akhir kecuali kembali ke rumah. Terjebak macet Jakarta sehingga harus tabah di jalan berjam-jam menuju pulang juga boleh saja dianggap roadtrip.. hahaha.. Tapi tentunya nggak seru ya. Eniwei, perjalanan yang sudah diprediksi akan lama, hingga beratus kilometer, tentu butuh persiapan. Apalagi jika mengajak anak-anak yang masih kecil. Berikut beberapa hal yang saya ingat sempat disiapkan sebelum kami roadtrip. 1. Kesehatan: mobil, pengemudi, penumpang. >> Perlu banget cek mobil demi keselamatan. Sbagei orang yang nggak ngerti mobil, persiapan saya mesti extra. Contohnya pas saya akan roadtrip tanpa suami, seminggu sebelum hari H mobil dicek-up keseluruhan di bengkel. saya pastiin asuransi mobil dan jaminan bantuan emergency di perjalanan tersedia. Karena roadtrip terakhir untuk melintasi Korea dan kemampuan bahasa Korea ka

Berburu Pokemon di Dongpirang Village

Image
Cukup jauh tertinggal dari Indonesia, Pokemon Go baru bisa dimainkan secara luas di Korea di tahun 2017. Tahun lalu, hanya kota Seokcho, dekat perbatasan Korut, yang punya koleksi aneka monster dan pokestop. Minggu lalu akhirnya JED dibolehkan download Pokemon Go di ipad dan keseruan dimulai. Kirain hanya hunting aja, ternyata ada kegiatan menetaskan telur (hatching the egg) yang baru bisa tercapai kalau jalan kaki sekian jauh. Nah, akhirnya punya juga saya alasan untuk menggeret mereka jalan keluar di cuaca dingin. Untung saja winter sudah hampir kelar ya, jadi temperatur cukup bersahabat untuk kegiatan luar ruangan. Hari ini kami jalan-jalan ke kota sebelah, khususnya ke desa berbukit yang ngetop jadi tujuan wisata Tongyeong. Dongpirang Village ini menghadap pelabuhan dan ruameenya bener-bener deh. Cari parkir aja susah. Kalo biasanya saya hanya bolehin mereka pegang gadget di jam-jam tertentu, kali ini memang diijinkan setiap anak pegang gadget.

Nami, Korea rasa Asia Tenggara

Image
Jadi ya, setelah lama sekali proses denial sejak tiba di Korea tahun 2012, saya pertama kali mencanangkan pergi ke Pulau Nami di tahun 2016. Butuh waktu 4 tahun untuk ikut gerakan mainstream berbondong-bondong ke Namiseom ini. Bukan apa-apa, selain Seoul dan Jeju, Nami bisa jadi tujuan wisata yang masuk dalam prioritas turis asal Indonesia. Dan sebagai turis abal-abal, saya nggak pengen ikut-ikutan ke Nami..hahaha.. sebenernya mungkin karena bukan penonton Winter Sonata sih. Masih ada destinasi yang terinspirasi dari k-drama lainnya yang masuk di daftar lebih atas. Kedatangan ke Namiseom pertama saya merupakan bagian dari Early Spring Road Trip bareng JED yang bagi kami fenomenal itu. Kisahnya ada di  sini  . Karena TERNYATA saya agak terkesan, maka pas nyokap plus Hirzi (ponakan) datengin kami Februari ini, Namiseom masuk dalam itinerary perjalanan. Toh hanya pulang hari dari Seoul. Dan ibu saya ini suka diajak jalan kemana aja. Apalagi yang mainstream. Jadi dia bisa merasa me

W Museum Seoul for Figures Lovers

Image
Di suatu pagi musim dingin yang cerah, tanpa salju tapi dingin, saya membawa ponakan ke museum yang kayaknya sih nggak ada di Jakarta. Di Seoul sendiri museum miniatur tokoh animasi/superhero (duh.. panjang bener ya terjemahan : figures?) setahu saya hanya ada 2. Di W Museum ini (deket Gangnam) dan Ssentoys (satu kawasan dengan Namsan Seoul Tower). Awalnya yang bikin semangat ke sini adalah Maison de Plastic, sebuah kafe di Geoje yang isinya display superhero. W Museum ada kafenya, saya pikir seru juga ya nongkrong di figures museum gitu. Ternyata, kita menghabiskan waktu lebih lama di area pameran sampe udah kesiangan dan nggak sempet ngopi2 lama. Is it really that interesting? Yes, for me. Dan tentunya Hirzi, bahkan nyokap. Dari pintu masuknya yang keren aja, kita udah terkesan banget. Mereka tidak hanya punya koleksi dari karakter buatan barat/Amerika, tapi juga dari anime Jepang dan Asia. Beberapa figur berukuran besar, mulai dari Hulk hingga Bruce Lee, tapi banyak juga ya