Posts

Showing posts from December, 2016

Main ke Jeonju, kota kelahiran para raja (part 3 - end)

Image
Setelah cari makan malam dan membuktikan nikmatnya Bibimbap Jeonju yang kesohor plus 'olahraga' jalan nanjak di Mural Village, saatnya merasakan perkampungan yang kental dengan hawa tradisional Korea di Jeonju hanok village. Posisi Hanok Village ini ada di tengah kota Jeonju. Dilestarikan dengan baik dan sebagian besar sekarang digunakan sebagai sarana usaha. Baik berupa toko ataupun penginapan. Konon ada sekitar 800 rumah hanok di sini. Rute kami dimulai dari gerbang Pungnammun, yang dibangun tahun 1768 saat dinasti Joseon masih berkuasa. Dari 4 gerbang yang melindungi istana, hanya gerbang ini yang tersisa. Itupun sempat hancur sebagian saat pendudukan Jepang. Kemudian direstorasi tahun 1978. Seperti peninggalan berupa gerbang istana lainnya, Pungnammun berada di tengah lingkaran dan dekat pasar. pose nunduk kekinian di Pungnammun Gate Kami hanya parkir di depannya lalu berjalan kaki ke arah Hanok Village melalui Katedral Jeongdong yang keren. Nggak kebayang sebelum

Main ke Jeonju, kota kelahiran para raja (part 2)

Image
Sudah sempat baca tulisan sebelumnya? Bisa cekidot di  sini  ya. Kemarin kami masih main-main salju di Muju, masuk Jeonju malam hari. Jadi belum sempat menikmati Hanok Village edisi terang benderang. Niatannya mau sewa hanbok lalu lucu-lucuan keliling Hanok Village, lagi mau norak dan ngikut mainstream. Tapi kok ya pagi ini, sudah jam 9, Hanok Village-nya sepi? Akhirnya kami putuskan untuk lucu-lucuannya di mural village dulu. Menurut peta yang disediakan host penginapan, posisinya ggak terlalu jauh dari tempat kami menginap. Suhunya tapi mulai nggak lucu, dingin! Pakaian berlapis, syal, penutup telinga dan sarung tangan menjadi senjata perang. Rupanya memang tidak jauh, di atas permukaan Hanok Village. Nama resmi kampung di bukit ini adalah Jaman Byeokhwa Maeul, alias Jaman Mural Village. Dari kejauhan memang sudah terlihat warna-warninya. Dan saat sudah dekat, kami berdua, emak-emak yang escape sejenak dari anak masing-masing, seakan lupa kalau kami adalah emak-emak dan manus

Main ke Jeonju, kota kelahiran para raja (part 1)

Image
Sejak awal tinggal di Korsel sini, saya selalu mendengar lezatnya Bibimbap asal Jeonju. Konon, masakan tradisional Korea ini paling enak ya di Jeonju. Ketika digali lebih jauh ke sumber berita (biasanya teman-teman yang asli orang Korea), nggak hanya Bibimbap, tapi semua masakan Korea di Jeonju rasanya enak! Rupanya wilayah Jeollabuk-do, propinsi yang menaungi Jeonju ini, memang terpilih sebagai kota kreatif untuk urusan gastronomi di Korea, bahkan menjadi bagian dari jaringan kota kreatif ala UNESCO.  Menurut saya sih ini hebat ya... mengandalkan tradisi, spesifik pula (gastronomi), untuk memajukan wilayahnya. Tapi mengingat di kota ini tidak ada pabrik (seperti umumnya kota lain di Korea), pergerakan tubuh di kota ini cenderung selow.. kok ya mengingatkan saya pada kota Solo. Nggak hingar bingar, serba buru-buru, dsb.  Jangan sedih! Justru bagi Jeonju, menjadi berbeda dengan mentalitas orang Korea yang maunya serba cepat, adalah kekhasan wilayah mereka. Bahkan Siput, yes, hew