Posts

Showing posts from January, 2012

Membuat Visa untuk Jalan-jalan ke Australia

Untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan bekerja dan HANYA berwisata saja, kita bisa mengajukan visa turis ke Australia, via pihak ketiga yang resmi ditunjuk mereka yaitu VFS. VFS adalah perusahaan yang khusus mengurus administrasi visa dan memberikan jasanya di berbagai negara. Di Indonesia, ada 2 VFS yaitu di Jakarta  dan di Bali. Sejak penunjukan VFS, kita tidak lagi datang ke kedutaan negara yang dituju namun berarti juga kita harus membayar jasa VFS selain biaya visa. Ada 2 jenis visa yang bisa diajukan tergantung kondisi pelamar. Jika ada teman atau kerabat yang tinggal di Australia dapat mencoba Visa subclass 679 (sponsored Family Visitor Visa), dimana teman/kerabat tersebut akan membuat surat undangan dan biasanya visa ini digunakan jika pengundang tersebutlah yang menanggung biaya selama tinggal di Australia. Umumnya visa yang digunakan untuk masuk negara ini adalah Tourist Visa, subclass 676. Per Januari 2012 harga visa 676 adalah IDR 1,040,000 atau AUD 290 (jika diajuk

Berlibur ke Museum

Image
Liburan tahun baru kemarin, walaupun suami mendapat cuti panjang kami memutuskan untuk tidak keluar kota. Alasannya, pasti ramai! Penghujung tahun memang menjadi kesempatan bagi banyak orang untuk pergi jauh, efeknya harga tiket dan akomodasi melonjak. Belum termasuk harus booking dari jauh hari. Untunglah kami sedang tinggal di kota tujuan berlibur, sehingga diputuskan untuk mengajak anak-anak menikmati kota, termasuk koleksi museumnya. Maksudnya agar mereka mulai terbiasa dan menyukai kunjungan museum sejak dini. Museum yang pertama kami kunjungi adalah Natural History Museum. Sesuai namanya, museum ini menyimpan ’sejarah alam’. Anak-anak dapat belajar mengenai sejarah bumi, evolusi hewan dan tumbuhan, dilengkapi dengan banyaknya hewan yang diawetkan untuk menambah referensi. Bagian paling spektakuler dari museum ini adalah rangka Dinosaurus raksasa dan ruang khusus tentang jaman purba dengan rekonstruksi dinosaurus yang bisa bergerak! Hall utama dengan kerangka dinosaurus ra

Adaptasi - makanan

Image
Sesampainya di negara orang ada beberapa hal yang mencolok bagi saya saat beradaptasi. Yang seperti ini tidak bisa diantisipasi tapi terasa selama menjalani. Perbedaan paling atas adalah soal makanan. Sbagai tukang jajan, faktor makanan sangat berkorelasi dengan tingkat kebetahan . Perjalanan pertama ke supermarket setempat terasa sebagai inspeksi menyeluruh di setiap rak mereka. Siapa tahu ada bahan ala tanah air, biarpun produk asing. Untungnya masakan asia (biasanya chinese and thai food) cukup umum seperti masakan italia yang pasaran. Singaporean dan malaysian food juga cukup mendunia sekarang. Terbukti di supermarket biasa (bukan khusus supermarket asia), saya mudah menjumpai produk mereka. Tadinya saya pikir stok supermarket dipengaruhi demografis penduduk, tp tidak selalu juga. Buktinya saya gak mudah menemukan masakan filipina di supermarket umum, padahal imigran asal filipina cukup banyak. Produk Indonesia yg umum ditemui antara lain sambal pedas ABC, bumbu instan nasi gor

Daftar Negara Bebas Visa & Visa on Arrival Bagi Pemegang Paspor Indonesia

Disadur dari tulisan yang sama oleh   Nitta Meraj Mohd  dan  Ana E. P. Kiwitter  dalam  KOMUNITAS KAWIN CAMPUR  ·  ASEAN  Brunei       :  14 days – Free Visa Cambodia  :  30 days – Free Visa Malaysia     :  30 days – Free Visa Philippines :  21 days – Free Visa Singapore  :  30 days – Free Visa Thailand    :  30 days – Free Visa (by plane)                  15 days – Free Visa (by land) Vietnam    :  30 days – Free Visa Laos         :  30 days – Visa On Arrival Vientienne Airport dan Luang Prabang Airport saja. Bawa pasphoto 3 x 4, tiket pesawat   pulang pergi dan bukti reservasi hotel atau ada yang bisa dihubungi selama di Laos (pribadi atau kantor). # RI sudah mengadakan perjanjian dengan Laos untuk free visa bagi pemegang passport Indonesia pada tanggal 17 Januari 2011 kemarin. silahkan cek link:  http://www.deplu.go.id/Lists/News/DispForm.aspx?ID=4348 dan biasanya mulai berlaku enam bulan setelah perjanjian. Myanmar    :  28 days – Vi