Funny fact #2 - proyek bangunan (construction)

saya tinggal di rumah yang berhalaman cukup luas di area perumahan yang katanya nyaman. hampir setahun saya di sini, kenyamanan yang dijanjikan rasanya cuma mimpi karena dari jam 8 pagi sampai kadang tengah malam, proyek bangunan di depan rumah benar-benar sukses memberi polusi suara dan debu.

Padahal, jalan di depan rumah saya lebarnya cuma 4 meter (cukup 2 mobil saja) dan lahan yang dibuat apartemen hanya berupa petak yang cukup kecil. Si bangunan spertinya tidak menyisakan lahan untuk halaman sama sekali.

Tapi ternyata ketika saya keliling kota, proyek bangunan di tengah perumahan yang (tadinya) damai tentram memang banyak! bangkok masih membangun. bahkan di tripadvisor seringkali di bahas sebelum booking hotel atau apartment, pastikan apakah di sekitarnya ada proyek bangunan. Rupanya sudah sangat umum polusi suara terutama menjadi 'musuh'.

Yang lucu buat saya, kebijakan pemerintah tata kota dalam memberikan ijin membuat bangunan bertingkat tinggi di daerah perumahan. Stidaknya apakah pemerintah mreka sadar kalau membuat bangunan lebih dari sekian lantai akan melibatkan alat berat yang berbahaya?

Seminggu sekali minimal saya menemui kemacetan karena mobil penggiling semen yang besar sekali itu harus masuk di jalan sempit. blum lagi aneka alat berat yang berbahaya buat lingkungan. Entah apakah mereka mempertimbangkan keselamatan orang di sekitarnya.

Belum lagi para pekerja proyek depan rumah yang tidak disiplin memakai alat safety, bahkan yang standar seperti helm. mereka bisa saja memanjat tower hingga lantai 7 tanpa tali pengaman. Pada saat mereka mengangkut semen ke lantai atas dengan crane atau tali, ember semennya bergoyang-goyang hingga tali tembaganya putus! 
Pernah juga ada alat yang tinggi sekali hingga kalau terjadi apa2, sebenernya alat itu bisa jatuh ke area rumah saya.

Dan, lucunya (atau sedihnya), mereka tidak ada pemberitahuan ke tetangga (baca : saya) atau permohonan maaf atau apa kek, bahwa keberadaan mereka akan mengganggu. Parkir kendaraan hingga menutupi pagar saya, para pekerja yang istirahat ngemper di depan rumah saya, dentuman dan getaran (setiap mobil besar lewat) hingga tengah malam, blum lagi debu yang pastinya gak pernah saya undang ke rumah. Dengan mengantongi IMB, rasanya sudah cukup.

Pilihan yang diberikan dalam situasi ini adalah, terima atau pindah.

Di luar konstruksi yang nyebelin itu, saya sangat suka dengan rumah dan lokasi rumah ini. Lingkungan yang aman dan strategis. Rumah dengan halaman rumput luas yang cocok untuk anak-anak balita juga sudah mulai jarang dan terlalu mahal di kota besar. Atau itu memang harga yang harus saya bayar...

ah..

Comments

Popular posts from this blog

Mendarat di Bandara Luar Negeri Tanpa Bingung

Aturan Imigrasi Thailand Untuk Long Term Stay

Mall di Jakarta : Pejaten Village