Mengurus SIM tanpa simsalabim

Walaupun kota Perth dilengkapi dengan jaringan transportasi publik yang lengkap, mulai dari bis (berbayar dan gratis), kereta, taksi hingga kapal ferry, memiliki mobil pribadi merupakan suatu keharusan. Sebab masih banyak suburb yang hanya bisa dijangkau oleh bis, yang frekuensinya jarang. Belum lagi area-area cakep yang memang hanya bisa dijangkau oleh kendaraan pribadi. Membeli mobil di Perth tidak sulit, yang secondhand juga harganya banyak yang terjangkau/lebih murah dibandingkan di Indonesia. Namun pe-er besar sesungguhnya terletak pada dokumen yang melegalkan kita mengemudi: SIM. 


Bagi turis, dibolehkan menggunakan SIM dari negara asal untuk menyewa mobil dan menjelajah Australia. Namun bagi pendatang yang tinggal di sini, aturan tersebut hanya berlaku dalam jangka waktu pendek dan harus segera memiliki SIM lokal. Selain sebagai surat ijin mengemudi yang sah di wilayah Perth/WA dan Australia, SIM juga digunakan sebagai bukti identitas karena Australia tidak memiliki sistem KTP. Tanpa SIM, saya pernah ribet membawa paspor ke mana-mana dan terasa tidak praktis karena paspor saya kan tidak mencantumkan alamat di Australia. 

mobil dengan L Plate

Mengurus Surat Izin Mengemudi di Perth (dan Australia Barat/Australia pada umumnya), tidaklah semudah mengurus/membuat SIM di Indonesia. Meskipun kita sudah memiliki SIM dari tanah air, hal itu hanya mempersingkat proses. Namun tes tertulis dan praktek tetap tidak bisa dihindari. 

Kira-kira begini perbandingannya alur membuat SIM:

Belum pernah punya SIM Indonesia

1. Tes tertulis - lulus - mendapat L plate. Artinya Learners Permit. Boleh memgemudi hanya jika didampingi pemegang SIM penuh (full license). Pemegang L Plate diminta untuk menunjukkan 'jam terbang' mengemudi dengan mencatat/membuat log book minimal 25 perjalanan. L plate berlaku 3 tahun. Jika selama 3 tahun masih belum lulus tes praktek, maka harus mengikuti tes tertulis kembali.

2. Tes praktek - lulus - melanjutkan mengisi logbook minimal 25 perjalanan atau berada di tahap ini selama minimal 6 bulan sebelum melalui tahap berikutnya. 

3. Hazard Perception Test - apabila sudah punya catatan perjalanan yang cukup sudah bisa mengambil tes ini, berupa tes tertulis computerized.

4. Jika lulus HPT, mendapatkan P plate - Provisional license alias SIM percobaan. Sudah boleh mengemudi tanpa didampingi. Namun tetap wajib menempelkan P plate yang sesuai di bagian belakang dan depan mobil. Selain untuk keperluan pak polisi, ini juga menjadi warning ke pengemudi lain. 

5. P plate merah, harus ditempel di mobil berlaku selama 6 bulan sebelum tahap berikutnya. Jika tidak ada tilang atau melanggar aturan, lanjut ke P plate hijau.

6. P plate hijau selama 18 bulan. Jika tidak ada pelanggaran, baru diberikan SIM penuh. 

RIBEDD YAAAA... 

Sementara kalau punya SIM Indonesia yang masih berlaku, tahapannya lebih ringkas menjadi: 
1. Tes tertulis - lulus - mendapat L plate (mengikuti aturan sama dengan di atas). 
2. Jika sudah siap, tes praktek. Jika lulus langsung mendapatkan ijin SIM penuh. 


Kelihatannya mudah, tapi kenyataannya, tidak jarang tes praktek harus diulang berkali-kali. Bahkan ada yang mendapatkan SIM setelah tes praktek belasan kali! 

Kalau sudah begini, saya iri sama pemegang SIM dari negara-negara yang diakui Western Australia sebagai negara dengan pengemudi tingkat mahir, dimana mereka hanya perlu mengubah SIM negara asal menjadi SIM WA tanpa tes apapun! 

Pengalaman saya sendiri mendapatkan SIM di sini sangat berwarna dan cukup menguras airmata.. hhaahaha.. dilanjutkan di posting berikutnya deh ya. Semoga keterangan ini cukup membantu teman-teman yang berencana pindah ke Perth dan berniat menaklukkan jalanan Australia. 








Comments

Popular posts from this blog

Mendarat di Bandara Luar Negeri Tanpa Bingung

Aturan Imigrasi Thailand Untuk Long Term Stay

Drama Goblin (lokasi syuting dan pernak pernik).