Main ke Jeonju, kota kelahiran para raja (part 2)

Sudah sempat baca tulisan sebelumnya? Bisa cekidot di sini ya.

Kemarin kami masih main-main salju di Muju, masuk Jeonju malam hari. Jadi belum sempat menikmati Hanok Village edisi terang benderang. Niatannya mau sewa hanbok lalu lucu-lucuan keliling Hanok Village, lagi mau norak dan ngikut mainstream.

Tapi kok ya pagi ini, sudah jam 9, Hanok Village-nya sepi? Akhirnya kami putuskan untuk lucu-lucuannya di mural village dulu. Menurut peta yang disediakan host penginapan, posisinya ggak terlalu jauh dari tempat kami menginap. Suhunya tapi mulai nggak lucu, dingin! Pakaian berlapis, syal, penutup telinga dan sarung tangan menjadi senjata perang.

Rupanya memang tidak jauh, di atas permukaan Hanok Village.

Nama resmi kampung di bukit ini adalah Jaman Byeokhwa Maeul, alias Jaman Mural Village. Dari kejauhan memang sudah terlihat warna-warninya. Dan saat sudah dekat, kami berdua, emak-emak yang escape sejenak dari anak masing-masing, seakan lupa kalau kami adalah emak-emak dan manusia dewasa. Bawaannya girang, loncat-loncat, dan ketawa sepanjang jalan. Kekanakan atau kesurupan sesungguhnya, entahlah.. hahaha..

Senang! Jalanannya pun warna-warni
Mural yang ada di hampir setiap dindingnya sangat bervariasi temanya. Mulai dari kartun, artis legendaris, binatang, kastil, tumbuhan, bunga-bunga, hingga 4 musim di Korea. Dan hampir setiap muralnya dibuat dengan baik!



Untuk menyusuri Mural Village ini memang dibutuhkan sedikit stamina karena jalanan yang menanjak di sana sini. Tapi jangan patah semangat, karena hiasan di kanan kiri begitu menyegarkan. 


pintu masuk salah satu galeri di area atas Jaman Mural Village

Desa ini mulai berpenduduk sekitar tahun 1960. Mungkin saja karena konturnya yang sulit ini, pada awalnya hanya penduduk miskin yang tinggal di sini. Dimulai hanya beberapa rumah hingga akhirnya populasi bertambah. Memang rumah penduduknya terlihat kecil-kecil dan rapat di beberapa gang. Tapi di area dekat jalan, rumah yang ada sekarang sudah cukup besar dan bergarasi. Mungkin tingkat ekonomi sudah jauh membaik.

Salah satu rumah yang luas terlihat disulap menjadi kafe dengan area outdoor yang nyaman. Rumput rapi menjadi alas untuk beberapa permainan anak-anak dan tempat duduk malas ala bean bags yang warna - warni. Sayangnya kami agak dikejar waktu supaya bisa puas keliling hanok village, jadi terpaksa cuma numpang lewat.


cafe seru ramah anak dari kejauhan








Kami foto-foto norak di sini dengan aneka dinding sekitar 1 jam saja. Itupun kamera sudah terasa penuh dan BELUM seluruh bagian perkampungan ini sempat dijajah. Sebelum pamit, untungnya sempat dadah sama tante Marilyn. Doain kami bisa balik lagi ke Jaman, ya! Entah kapan, jaman sekarang ataupun jaman nanti. Semogaaaa..




Note : 
  • alamat : Jaman-dong, Wansan-gu, Jeonju-si, Jeollabuk-do.
  • cara ke sini : dari Jeonju Intercity Bus terminal, jalan sekitar 400 meter ke halte Geumam Plaza, lalu naik bis No. 190. Nyebrang deh... 
  • cara lain : naik taksi! 10 menit aja dari terminal bis :)  







Comments

Popular posts from this blog

Mendarat di Bandara Luar Negeri Tanpa Bingung

Aturan Imigrasi Thailand Untuk Long Term Stay

Drama Goblin (lokasi syuting dan pernak pernik).